Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan tanaman hortikultura yang cukup penting dan banyak dibudidayakan. Tanaman ini tergolong pada buah dan sayuran yang mempunyai potensial untuk di kembangkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Adapun hama yang menyebabkan penurunan produksi tanaman cabai yaitu kutu kebul. Dengan adanya predator yang berasosiasi dengan kutu kebul,keberadaan predator sangat bermanfaat dalam menekan populasi kutu kebul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan memangsa dan tanggap fungsional kumbang koksi terhadap kutu kebul pada tanaman cabai. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura (BPTPH) Provinsi Gorontalo pada bulan Agustus 2020. Metode penelitian ini terdiri dari perbanyakan serangga dan pengujian kemampuan memangsa dan pengujian kanibalisme. Hasil menunjukkan bahwa kemampuan memangsa predator kumbang koksi berbeda pada kondisi lapar dan kenyang. Pada kondisi lapar, kumbang koksi mampu memangsa lebih banyak kutu kebul di bandingkan dengan kondisi kenyang. Pada kepadatan mangsa 16 ekor, mangsa yang dikonsumsi pada kondisi lapar yaitu 15.4 ±0.91 individu/ 2 jam, sedangkan pada kondisi kenyang hanya mampu memangsa 11.8.4±2.08 individu/2 jam. Sehingga keefektifan suatu predator sangat bergantung pada kemampuan mencari dan menangani mangsa pada kerapatan dan jenis mangsa yang berbeda.