Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana implementasi Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 16 Tahun 2015 pengawasan dan pengendalian tentang minuman beralkohol.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 16 Tahun 2015 Tentang Pengawasan Minuman Beralkohol ditinjau dari aspek perencanaan belum cukup maksimal dan belum terorganisir dengan baik. 2) Dalam aspek pelaksanaan, implementasinya belum efektif karena belum sampai kepada seluruh lapisan masyarakat. 3) Dari aspek pelaksanaan juga belum efisien karena belum ada petunjuk pelaksanaan di masing-masing desa dalam kaitannya denganpengorganisasian pengawasan minuman beralkohol. Rekomendasi dalam penelitian ini adalah: 1) Dibutuhkan adanya kolaborasi yang intensif antara pemerintah Kecamatan Anggrek, Pemerintah Desa, dan juga masyarakat, dapat berupa peningkatan frekuensi sosialisasi Perda kepada masyarakat sehingga pesan tersampaikan secara optimal. 2) Aparat Kantor Camat Anggrek dan seluruh pemrintah Desa serta jajaran Polsek harus meningkatkan kinerja pengawasannya dengan cara-cara yang akuntabel, responsif, dan produktif, seperti dengan melakukan Razia ditingkat desa agar produsen miras mendapatkan efek jera dari aktivitas perdagangan mereka. 3) Masyarakat perlu memperhatikan lingkungannya jika terdapat praktek penjualan minuman beralkohol dan diharapkan melaporkan kepada pemerintah desa, kecamatan, maupun kepolisian.