Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas komunikasi interpersonal orang tua dalam meningkatkan kesehatan mental remaja yang berasal dari keluarga broken home di Kelurahan Limba U II Kota Gorontalo. Kesehatan mental remaja menjadi isu penting terutama bagi mereka yang mengalami peristiwa perceraian orang tua. Komunikasi interpersonal yang meliputi keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan kesetaraan, menjadi landasan dalam menciptakan hubungan yang sehat antara orang tua dan anak, serta membantu remaja mengatasi tekanan emosional pasca perceraian.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam kepada empat keluarga yang mengalami perceraian dan memiliki anak usia remaja (13–17 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang efektif antara orang tua dan anak berperan penting dalam membantu remaja mengelola emosi, membangun rasa percaya diri, dan menciptakan stabilitas psikologis. Namun, tingkat efektivitas komunikasi bervariasi tergantung pada kemampuan orang tua dalam memahami dan merespons kebutuhan emosional anak secara konsisten. Penelitian ini menegaskan pentingnya komunikasi yang terbuka dan suportif dalam keluarga broken home sebagai upaya meningkatkan kesehatan mental remaja. Dengan demikian, komunikasi interpersonal yang efektif antara orang tua dan anak sangat berperan dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan mental remaja broken home. Penelitian ini diharapkan menjadi kontribusi bagi pengembangan ilmu komunikasi interpersonal serta sebagai referensi bagi keluarga dan masyarakat dalam membangun hubungan yang sehat pasca perceraian.