Di era perkembangan teknologi analog, peralatan listrik umumnya dikendalikan secara manual oleh pengguna. Penting untuk menghidupkan dan mematikan sakelar yang terhubung langsung ke alat listrik. Terkadang beberapa peralatan listrik ditemukan hidup ketika tidak digunakan, ini mungkin karena kelalaian pengguna dalam mematikan alat listrik. Jika jumlah peralatan listrik di rumah cukup besar, akan sangat tidak efisien dan merepotkan untuk menghidupkan dan mematikan peralatan listrik secara manual. penggunaan listrik dari alat tersebut juga akan menjadi tidak efisien (boros listrik). Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model prototye, karena penyajian aspek hardware yang akan dibangun akan terlihat oleh pengguna dengan cepat, kemudian prototipe dievaluasi oleh kedua belah pihak sehingga penyaringan kebutuhan pengembangan hardware dapat cepat dilakukan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, mulai dari pengumpulan data, desain alat, sistem, desain pembuatan alat, desain perangkat lunak, dan implementasi. Pada tampilan keseluruhan yang menunjukkan alat jadi, ada lampu led sumber tegangan, Arduinio Uno, ESP8266, Relay, PIR Sensor, sensor LDR dan kabel penghubung seperti kabel jumper. Sebelum melakukan proses pembentukan lampu otomatis menggunakan Arduino, penulis menggunakan desain pada lampu otomatis tersebut. Proses perakitan komponen dalam desain ini merupakan gabungan dari mikrokontroler Arduino Uno dengan light sensor (LDR) dan relay menggunakan kabel jumper. Skema sirkuit pembuatan lampu otomatis menggunakan sensor cahaya. Prototipe sistem kontrol dan monitoring ruangan dengan modul Arduino Uno dan NodeMCU ESP8266 berbasis Internet of Thing (IoT) dapat dirancang dengan berbagai komponen hardware dan software sehingga dapat tersusun dari sistem kontrol dan monitoring android menggunakan aplikasi Blynk sesuai dengan apa yang diprogram.