Setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan sebagaimana tercantum dalam Pasal 28H ayat (1) UUD 1945. Rumah sakit adalah salah satu jenis pendirian yang menyediakan perawatan medis rawat inap, rawat jalan, dan darurat yang lengkap. Administrasi rumah sakit sangat bergantung pada alat ukur untuk mengevaluasi kinerja rumah sakit secara keseluruhan. Namun, karena keuangan bekerja dengan angka, yang mudah dihitung dan dinilai, komponen keuangan sampai sekarang telah diukur. Balanced Scorecard adalah pendekatan untuk menilai kinerja bisnis dengan menggunakan elemen keuangan dan non keuangan. Perspektif keuangan,perspektif pelanggan, proses bisnis internal, dan proses pembelajaran dan pertumbuhan adalah empat perspektif yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan.Selain itu, untuk memenuhi permintaan dari Badan Pengawas Rumah Sakit, Anda harus mematuhi Pedoman Penyusunan Laporan Badan Pengawas Rumah Sakit Daerah yang Menerapkan PK BLUD, yang diterbitkan oleh ARSADA. Pedoman ini menjelaskan tentang metode pengukuran kinerja yang menggunakan Balanced Scorecard.Peneliti memilih jenis penelitian analisis deskriptif sebagai pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan angka-angka dan kata-kata atau kalimat dengan gambar dalam sampel dan menggunakan kuesioner sebagai sumber data utama. Hasil yang ditemukan dari empat perspektif balanced scorecard , ada beberapa perspekktif yang harus lebih ditingkat disetiap tahunnya agar kinerja rumah sakit bisa lebih baik lagi dan bisa mendapatkan predikat yang sangat baik . Pada tahun 2021, kinerja rumah sakit memperoleh total 82 poin kategori "A" dengan predikat Sangat Baik , Pada tahun 2022, 78 poin kategori "BB" predikat Baik diberikan kepada kinerja rumah sakit , Pada tahun 2020, nilai kinerja rumah sakit tahun 2020 adalah 77 poin kategori “BB” predikat Baik