Kinerja kepala desa adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang kepala desa dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Dalam proses Penilaian kinerja kepala desa terdapat masalah yang dihadapi diantaranya banyaknya jumlah kepala desa yang akan dinilai dan belum adanya suatu sistem pendukung keputusan yang digunakan dalam proses penilaian kinerja kepala desa. Model yang digunakan dalam sistem ini adalah Multiple Attribute Decision Making (MADM) dengan metode TOPSIS. Metode ini dipilih karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah Penentuan kinerja kepala desa kabupaten Bolaang Mongondow Sealatan . Berdasarkan hasil penelitian Sistem Pendukung Keputusan yang sudah dibuat dapat membantu pihak pengambil keputusan dalam menentukan alternatif terbaik yaitu Kepala Desa yang berhak menerima penghargaan dalam penilaian kinerja Kepala Desa. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil sampel perhitungan diketahui nilai terbesar ada pada V2 atas nama Karmawan Makalalag, kemudian diikuti oleh Hamjan Mohama V1 , dan Ketiga diikuti Pandensolang Papehe V3