Sulaman karawo, selain digunakan dalam berbagai jenis pakaian busana pria atau wanita, karawo juga bisa ditemukan dalam sulaman seperti tas, sapu tangan, kopiah, taplak meja, sprei, tatakan gelas, topi, Bahan rotan, mukena, dan lain sebagainya. Proses membuat satu pola sulaman karawo dibutuhkan tiga orang pengrajin dengan tugas yang berbeda-beda, dimana orang pertama ditugaskan membuat pola dan motif dengan cara menggambar diatas kertas grafik, orang kedua ditugaskan sebagai pengiris dan pengurai pada kain yang akan dibuatkan sulaman karawo sesuai pola dan motif, dan orang ketiga bertugas sebagai penyulan kain yang sudah terurai benangnya[2]. Produksi karawo pada “Toko Karawo” memiliki jumlah produksi yang setiap bulan mengalami perubahan, jumlah data yang tidak menentu mengakibatkan pengelolaan data terlalu lama karena masih menggunakan pendataan secara manual sehingga untuk memperkirakan jumlah yang akan diproduksi pada tahun berikutnya masih belum diketahui secara relevan. Dengan adanya perbedaan data tersebut masih belum diketahui apakah jumlah produksi pada tahun yang akan datang akan mengalami peningkatan atau penurunan, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai permasalahan diatas dengan memprediksi jumlah produksi karawo pada Toko Karawo di Kota Gorontalo dengan menggunakan metode linier regresi. Berdasarkan pada data periode ke 49 diperoleh hasil prediksi 447 potong kain karawo dengan mape sebesar 2.014, semakin kecil nilai kealahan yang diperoleh maka tingkat akurasi semakin baik.