Labu madu/Butternut Squash (Cucurbita Moschata) berbentuk seperti lampu bohlam, memiliki banyak kandungan karbohidrat juga kaya serat, vitamin A, C, E dan mineral, radikal bebas. Peningkatan produktifitas labu madu merupakan tantangan untuk meningkatkan produksi komoditas hortikultura secara umum, pendapatan nasional bisa mengurangi komoditas impor di Indonesia. Konsumsi labu madu di Indonesia masih rendah, hanya 2 persen dari konsumsi sayur nasional. Harga labu madu lebih tinggi dari labu biasa. Tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi labu madu dan untuk mengetahui jarak tanam yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi labu madu. Metode penelitian menggunakan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan jarak tanam dan 3 ulangan sehingga diperoleh 12 unit percobaan. Setiap 1 plot percobaan mengamati 4 tanaman sampel sehingga menghasilkan 16 tanaman sampel. Hasil penelitian menunjukan perlakuan J1 dengan jarak tanam 60x60 cm memberikan pengaruh nyata terhadap panjang tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah, berat buah dan panjang akar, dibandingkan dengan perlakuan lainnya.