Sebagai sistem proteksi intern, sistem pentanahan sangatlah dibutuhkan untuk mengamankan peralatan. Kerusakan yang diakibatkan dari sistem yang tidak ditanahkan dapat mengganggu kinerja dari suatu alat. Untuk itu suatu bangunan ATM harus ditanahkan, namun dalam perancangan suatu pentanahan pada bangunan ATM pihak pengelola menentukan suatu nilai tahanan yang dirancang dengan nilainya dibawah 1Ω. Nilai tahanan yang cenderung kecil tidak mudah diperoleh, mengingat faktor penentu dalam kecilnya nilai tahanan tidak sedikit. Karakteristik tanah, jenis elektroda, serta penentuan metode penanaman. Dari hasil penelitian ini untuk memperoleh nilai tahanan yang sesuai standar, diperlukannya modifikasi kedalaman, elektroda dan melakukan soil treatment. Dengan melakukan modifikasi kedalaman dalam penanaman elektroda dan modifikasi elektroda yang digunakan berjenis pipa baja Galvanis. Dari hasil pengujian awal yang dihasilkan 1.04Ω dengan posisi kedalaman 7 meter. Mengingat nilai yang dihasilkan masih belum memenuhi standar, maka dilakukannya Soil Treatment dengan memanfaatkan NaCl Sebanyak 1kg. Setelah menaburkan NaCl pada bagian yang ditanam kemudian melakukan pengukurankembali, dan nilai tahanan yang diperoleh 0.89 Ω.