Tanaman cengkeh merupakan komoditi pertanian dengan nilai ekonomi yang tinggi. Komoditi ini banyak dimanfaatkan di bidang industri sebagai bahan pembuatan rokok kretek, dan dibidang farmasi sebagai bahan pembuatan minyak atsiri. Seorang ahli cengkeh terkemuka di Indonesia menerangkan bahwa tanaman cengkeh merupakan tanaman yang sangat manja. Namun sebagai tanda “terima kasihnya”, tanaman ini akan memberikan imabaln yang setimpal. Ungkapan klise ini mempunyai arti yang luas dan dalam. Artinya, tanaman cengkeh merupakan tanaman yang bisa mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda, walau tidak semua petani akan mendapat hasil semacam itu. Untuk mendapatkannya petani harus menanam cengkeh unggul pada tempat yang sesuai, dan tidak segan-segan mengeluarkan tenaga serta biaya untuk merawatnya.(Editan dari Buku Prospek dan Budidaya Cengkeh 2010) Mengetahui bahwa tanaman cengkeh merupakan tanaman yang bernilai ekonomi tinggi, cengkeh juga memiliki sifat pertumbuhan yang tidak sembarang tempat maka dari itu dengan pengelolaan yang tepat melalui penerapan ilmu dan teknologi yang benar, maka pentingnya mengetahui wilyah mana saja yang memiliki potensi yang baik untuk tanaman cengkeh. Pemilihan wilayah yang berpotensi pada aspek pertanian memiliki pengaruh besar dalam rangka pelestarian swasembada pangan. Dengan adanya pemilihan wilayah berpotensi di bidang pertanian akan membantu banyak pihak dalam peningktan produktifitas hasil pertanian, sehingga ikut berperang serta dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menurut Rustiadi, et al. (2006) wilayah dapat didefinisikan sebagai unit geografis dengan batas-batas spesifik tertentu dimana komponen-komponen wilayah tersebut satu sama lain saling berinteraksi secara fungsional. Sehingga batasan wilayah tidaklah selalu bersifat fisik dan pasti tetapi seringkali bersifat dinamis.