Penambahan pembangkit listrik tenaga surya pada sebuah jaringan eksisting dapat menimbulkan dampak negatif pada jaringan, Salah satunya yaitu bertambahnya arus hubung singkat. Untuk mengantisipasi dampak buruk akibat tersebut, maka dilakukan analisis dan perhitungan arus hubung singkat sebelum dan setelah adanya PLTS menggunakan software ETAP 19.0.1 serta membandingkan nilai arus hubung singkat ketika Inverter di ganti Generator Sinkron dengan kapasitas daya yang sama. Dari hasil simulasi Arus hubung singkat pada gangguan 3 phase (L-L) setelah masuknya PLTS sebesar 0.521kA dan gangguan phasa-tanah (L-G) sebesar 1.732kA. Sebelum adanya PLTS total arus hubung singkat pada sisi outgoing GI Isimu sebesar 6.928kA, dan bertambah menjadi 7.441kA setelah masuknya PLTS ke jaringan eksisting. Nilai arus hubung singkat ketika Inverter di ganti dengan Generator Sinkron dengan daya yang sama pada gangguan 3 phasa (L-L) sebesar 1.484kA, serta sebesar 2.382kA arus hubung singkat pada gangguan phasa-tanah (L-G). Perbandingan karakteristik ketika menggunakan Inverter dan Generator ini memiliki tingkat skala arus yang berbeda, dengan Generator memiliki jumlah arus hubung singkat yang besar. Kontribusi arus hubung singkat oleh Generator Sinkron lebih besar dibandingkan dengan Inverter. Inverter membatasi arus hubung singkat yang keluar berdasarkan faktor koefisien, berbeda dengan Generator Sinkron yang memiliki nilai impedansi yang besar yaitu 19%. Analisis ini bermanfaat ketika adanya penambahan daya pada PLTS dan perencanaan pada industri tenaga listrik dengan menggunakan generator, dengan nilai arus hubung singkat hasil simulasi bisa menjadi pertimbangan untuk setting sistem proteksi.