Pembangunan gedung-gedung pemerintahan yang baru sudah pasti membutuhkan pelayanan akan energi listrik, sehingga kebutuhan akan energi listrik meningkat. Kebutuhan akan energi listrik pada suatu daerah akan memberikan dampak dari segi penyalurannya, Hal ini disebabkan oleh jarak konsumen terhadap pembangkit cukup jauh serta permintaan akan energi listrik semaikin meningkat. Untuk itu perlu suatu analisis tentang nilai jatuh tegangan pada penyulang yang jaringan distribusinya panjang dan memiliki beban yang besar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa besar jatuh tegangan pada penyulang BK.02 yang disuplai dari GI Boroko dan menentukan titik terjadinya jatuh tegangan sesuai standar SPLN yang telah ditentukan dari tegangan nominalnya. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis hasil yang didapat dari data lapangan yang kemudian dimodelkan dengan menggunakan bantuan software PSAT yang terintegrasi dengan program MATLAB menggunakan metode Newton-Raphson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat drop tegangan terbesar pada sisi tegangan rendah 0,4 kV yang tidak dalam batas standar SPLN yaitu 1.05 pu (+ 5 %) dan 0.90 pu (–10%). Untuk itu dilakukan upgrating pada transformator distribusi yang mengalami drop tegangan, sehingga memberikan kenaikan tegangan pada semua bus. Setelah dilakukan upgrating maka semua tegangan bus masuk dalam batas standar SPLN dan dapat meminimalisir rugi-rugi daya listrik.