Tanaman Kakao mulai dibudidayakan di Indonesia sejak tahun 1930. Namun saat ini produksi kakao di Indonesia mulai menuru disebabkan oleh beberapa persoalan, antara lain karakteristik pohon yang sudah tua dengan usia tanaman mencapai 35 tahun, rentan terserang hama dan penyakit, minimnya minat petani untuk berbudi daya dengan resiko pohon yang tinggi hingga minimnya nilai tambah produksi. Selain itu yang menjadi salah satu faktor menurunnya produksi kakao yaitu adanya serangan wabah hama. Di Kabupaten Boalemo wabah hama sudah merupakan musuh bersama oleh semua petani,baik petani jagung,padi maupun petani kakao,pemerintah harus hadir dalam penyelesaian masalah yang selalu dihadapi oleh para petani harus ada langkah-langkah atau alternatif untuk membasmi hama itu sendiri. Mengatasi hal ini maka dibuat sebuah sistem yang disebut sistem pakar yang mana sistem ini dapat membantu mendiagnosa penyakit pada tanaman kakao. Penyelesaian sistem pakar dilakukan dengan menggunakan metode dempster shafer. Hasil pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode white box dengan nilai V(G) = 3 CC, berdasarkan ketentuan dari segi kelayakan software sistem ini talah memenuhi syarat.