Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Bandar Udara Pogogul Buol sebagai sarana transportasi udara yang berfungsi untuk menghubungkan Kabupaten Buol dengan beberapa daerah. Transportasi Udara ini memiliki peran penting untuk memajukan daerah baik dari segi ekonomi, pariwisata maupun infrastuktur. Bandar Udara Pogogul Buol merupakan Bandar Udara kelas III type C. Pengembangan ini juga didasari pada persyaratan teknis Direktorat Jendral Perhubungan Bandar Udara dengan 73 Ha total luasan lahan keseluruhan. Pengembangan difokuskan pada bangunan terminal penumpang yang memiliki luasan sebesar 6.686 m² kemudian dilakukan penambahan besaran ruang berupa ruang tunggu keberangkatan dan kedatangan masingmasing dengan total luasan 500 m² serta penambahan fasilitas berupa cafetaria/restoran, musolah, retail area konsesi dan counter ATM yang juga diadakan penataan kembali sirkulasi di dalam kawasan yang memiliki dampak besar bagi pengembangan bangunan pada terminal penumpang Bandar Udara Pogogul. Pengembangan Bandar Udara ditujukan untuk mendapatkan tatanan site, tampilan bangunan yang berkaitan dengan pendekatan Arsitektur Vernakular, utilitas, sirkulasi, serta tata massa. Pendekatan Arsitektur Vernakular diterapkan pada beberapa bagian tertentu yang meliputi pngadopsian mahkota Raja Buol dan atap rumah Madika (Rumah Raja) pada bangunan utama dan beberapa filosopi lainnya untuk merepresentasikan budaya masyarakat Buol sebagai simbol keagungan, penerapan warna serta penerapan ornament flora dan geometri juga diterapkan sebagai simbol dan ciri khas kepercayaan masyarakat Buol.