Bantuan Langsung Tunai (BLT) kini menjadi populer setelah pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM. BLT adalah salah satu program dalam paket kompensasi yang diajukan pemerintah untuk membantu Rumah Tangga miskin dan rentan yang terkena dampak kenaikan harga bahan bakar minyak. Namun dalam prakteknya sering terjadi ketimpangan dimana kepala keluarga yang tidak layak mendapatkan bantuan karena tidak sesuai dengan kriteria penerima yang telah ditentukan, akan tetapi termasuk dalam daftar penerima bantuan. Hal inilah yang kerap kali membuat kepala keluarga yang seharusnya layak mendapat bantuan tetapi tidak termasuk dalam daftar penerima bantuan, bereaksi dan protes tentang penerapan kebijakan Pemerintah yang belum tepat sasaran. Terlebih lagi kesalahan pendataan yang dilakukan oleh petugas pendata yang terkadang tidak transparan pada masyarakat. Salah satu solusi untuk menghindara terjadinya kesalahan tersebut maka perlu dibuatkan suatu Sistem Pendukung Keputusan berupa aplikasi komputer untuk membantu pihak pengambil keputusan dalam menentukan siapa yang lebih berhak menerima bantuan. Adapun model yang digunakan dalam sistem ini adalah Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode SAW. Metode ini dipilih karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah keluarga miskin yang berhak mendapatkan bantuan BLT berdasarkan kriteria-kriteria serta bobot yang sudah ditentukan. Metode penelitian yang dilakukan adalam penelitian deskriptif, yaitu suatu model penelitian yang berusaha untuk membuat gambaran/paparan dan menggali secara cermat serta mendalam tentang fenomena sosial tertentu tanpa melakukan intervensi dan hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian Sistem Pendukung Keputusan yang sudah dibuat dapat membantu pihak pengambil keputusan dalam menentukan alternatif terbaik yaitu keluarga miskin yang tepat menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian yang dilakukan dengan metode white box testing dan bases path testing yang menghasilkan nilai V(G) = CC, dimana V(G) = 4 dan CC = 4, sehingga didapat bahwa logika flowchart perhitungan normalisasi dan perankingan benar dan berdasarkan pengujian black box yang meliputi uji input proses dan output dengan mengacu pada rancangan perangkat lunak telah terpenuhi dengan hasil sesuai dengan rancangan.