Pada dasarnya berita yang muncul di media dibentuk melalui proses aktif dari pembuat berita, yang hakikatnya merupakan konstruksi oleh media mengenai fakta atau realitas yang terjadi di dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiamana media yakni Detik.com dan Tirto.id membingkai pemberitaan mengenai Veronica Koman dalam kasus provokasi di Papua. Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis framing, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan model deskriptif analisis. Model ini ditujukan untuk mengumpulkan informasi aktual perbandingan dan mengidentifikasi masalah, lalu kemudian mengolahnya dengan perangkat framing model Robert Entman. Hasilnya, peneliti menemukan adanya perbedaan sudut pandang dan penekanan terkait pemberitaan Veronica Koman dalam kasus provokasi di Papua. Detik.com melihat Veronica Koman sebagai tersangka buron dan menekankan agar ia segera di adili, sedangkan Tirto.id melihat Veronica Koman sebagai aktivis HAM yang sedang memperjuangkan isu-isu di Papua, tapi malah di kriminalisasi oleh kepolisian dan pemerintah.