Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap kinerja pegawai pada K Kantor Bawaslu Provinsi Gorontalo, baik secara parsial maupun simultan. Latar belakang penelitian ini dilandasi oleh fenomena tingginya beban kerja dan tekanan tugas yang dialami oleh pegawai, terutama selama masa kampanye, yang menyebabkan menumpuknya pekerjaan dan keterlambatan penyelesaian laporan. Selain itu, ketidakjelasan prosedur kerja turut memicu stres kerja yang berdampak pada kinerja pegawai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, dan pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada pegawai Bawaslu Provinsi Gorontalo. Data dianalisis menggunakan regresi linier berganda melalui aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, beban kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, sedangkan stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Namun secara simultan, beban kerja dan stres kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun beban kerja secara individu tidak berdampak nyata terhadap kinerja, jika dikombinasikan dengan faktor stres kerja, keduanya memberikan kontribusi signifikan terhadap performa kerja pegawai. Dengan demikian, manajemen Bawaslu Provinsi Gorontalo perlu fokus pada strategi pengelolaan stres kerja serta penataan beban kerja yang proporsional agar kinerja pegawai dapat dioptimalkan secara berkelanjutan.