Kelangkaan Pupuk Subsidi berpotensi menjadi kendala peningkatan produksi gabah, terutama di Kabupaten Gtorontalo. Undang-undang Nomor .2 Tahun 2017 tentang alokasi Kebutuhan pupuk Bersubsidi di Wilayah Kota Gorontalo bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam penerapan pemupukan berimbang. Alokasi kebuuhan pupuk urea yang ditetapkan Pemerintah ditiap daerah yaiitu sekitar 200 kg/hektar, namun terkadang pemakaian dari petani justru kebanyakan bisa sampai 300 kg/hektar bahkan hingga 400 kg/hektar. Keterbatasan kemampuan pemerintah dalam mengalokasikan anggaran subsidi, maka alokasi pupuk bersubsidi yang tersedia jumlahnya lebih rendah dari kebutuhan yang diusulkan daerah, jika hal ini tidak diperhatikan, maka akan berdampak pada program pemerintah yang sudah ditetapkan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan teknik prediksi menggunakan metode Linier Regresi dan MAPE. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun aplikasi untuk memprediksi Alokasi kebutuhan pupuk urea bersubsidi. Berdasarkan dari 2 kecamatan yang dipilih yakni kecamatan Kota Tengah didapatkan hasil tingkat error 16.20% atau tingkat akurasi 83.80?n untuk kecamatan Sipatana didapatkan tingkat error 17.48% atau tingkat akurasi 82.52?ngan demikian aplikasi yang sudaah dibangun layak untuk digunakan.