Penelitian ini bertujuan (l) untuk mengetahui kedudukan mediasi dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Gorontalo Kelas IA dan (2) Untuk mengetahui efektifitas mediasi dalam proses perkara perceraian di Pengadilan Agama Gorontalo kelas IA (3) Untuk mengetahui faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan mediasi di pengailan Agama Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian empiris dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Mediasi sebagai proses beracara di Pengadilan Agama Gorontalo Kelas IA adalah suatu metode penyelesaian sengketa yang bertujuan untuk membantu pihak-pihak yang berperkara, terutama dalam kasus perceraian, untuk mencapai kesepakatan secara damai tanpa melalui proses litigasi yang panjang dan menguras emosi. Dalam konteks Pengadilan Agama Gorontalo, mediasi diatur oleh Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. 1 Tahun 2016, yang mewajibkan setiap perkara perceraian untuk menjalani proses mediasi sebelum dilanjutkan ke sidang. (2) terbatasnya jumlah mediator menjadi kendala besar. Mediator berperan penting dalam memfasilitasi komunikasi dan menyele sengketa secara damai perlunya kebijakan untuk meningkatkan jumlah bersertifikasi, guna mengoptimalkan proses mediasi dan mengurangi be yang harus ditangani di pengadilan. (3) Melakukan evaluasi berkala terhada ro mediasi untuk mengidentifikasi tantangan dan mengembangkan strategi y efektif.