PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI RAWIT DENGAN BAWANG MERAH MENGGUNAKAN PENGATURAN JARAK TANAMSECARA TUMPANG SARI
Tanggal Upload: 29/06/2025
Penulis / NIM:
ABDUL RIZKI PAKAYA / P2121023
Program Studi:
S1 Agroteknologi
Kata Kunci:
Jarak Tanam, Tumpang Sari, CabaiRawit, Bawang Merah
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jarak tanam bawang merah dalam sistem tumpang sari terhadap pertumbuhan dan produksi cabai rawit dan bawang merah, serta untuk mengetahui jarak tanam yang optimal untuk menghasilkan pertumbuhan dan produksi bawang merahdan cabai rawit yang tertinggi. Penelitian ini berlokasi di Desa Bunia Kecamatan Bintauna, Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara. dilaksanakan pada Januari hingga April 2025. Penelitian dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga terdapat 15 unit percobaan. Taraf perlakuan yang diuji yaitu jarak tanam (J) yang terdiri dari 5 taraf, antara lain: J0= Monokultur Cabai Rawit dengan jarak tanam cabai 60x60, J1= Tumpang sari cabai rawit dan bawang merah dengan jarak tanam bawang merah 60x60 cm dan 15x15, J2= Tumpang sari cabai rawit dan bawang merah dengan jarak tanam bawang merah 60x60 cm dan 20x20, J3= Tumpang sari cabai rawit dan bawang merah dengan jarak tanam bawang merah 60x60 cm dan 25x25, J4= Monokultur Bawang Merah dengan jarak tanam 20x20 cm. Hasil dari penelitian ini menunjukan pengaturan jarak tanam bawang merah tumpang sari cabai rawit memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan jumlah cabang tanaman, dan jumlah buah tanaman cabai rawit tumpang sari bawang merah. Penggunaan jarak tanam cabai rawit 60 x 60 dan jarak tanam bawang merah 15 x 15 cm melalui sistem tumpang sari merupakan jarak tanam yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tanaman bawang merah.