Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bagaimanakah praktek Penggarapan lahan dengan Sistem Bagi Hasil Di Desa Bukit Harapan Kecamtan Wanggarasi, (2) Untuk mengetahui bagaimanakah cara penyelesaian sengketa penggarapan lahan dengan sistem bagi hasil di Desa Bukit Harapan Kecamatan Wanggarasi. Metode penelitian yang dilakukan peneliti dalam penelitian tersebut menggunakan penelitian empiris / sosiologis. Penelitihan terhadap identifikasi Hukum (tidak tertulis) dan penelitian terhadap efektivitas hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek Penggarapan lahan dengan Sistem Bagi Hasil Di Desa Bukit Harapan Kecamtan Wanggarasi yaitu : (1) perjanjian penggarapan lahan masih dilakukan dengan kesepakatan secara lisan saja. Tanpa melibatkan pihak pemerintah desa, (2) pembagian hasil menerapkan lahan dengan metode pembagian 1⁄4 untuk pemilik lahan 3⁄4, menurut peneliti masih termasuk bijak dan tidak mengandung unssur-unsur pemerasan, (3) petani penggarap lahan terkadang menanam tanaman berjangka panjang tanpa sepegetahuan dari pemilik lahan atau ahli waris, (5) adanya sebagian petani penggarap lahan mengingkari janji pembagian hasil penggarap lahan dengan menjadikan tanaman yang ditanam menjadi jaminan utang ke pedagang. Adapun saran peneliti yaitu untuk menghindari sengketa dalam perjanjian bagi hasil penggarapan lahan, maka perlu kiranya dilakukan sosialisasi penggarapan lahan kepada masyarakat terkait sistem bagi hasil, dan pemerintah desa Bukit Harapan Kecamatan Wanggarasi, perlu kiranya menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi untuk membetulkan desa Binaan, sehingga ketika terjadi sengketa bisa mengundang pihak Akademis untuk memberikan konstribusi pemikiran dari aspek kajian hukum