ANALISIS BATAS KESTABILAN TRANSIENT SETELAH MASUKNYA PLTU TANJUNG KARANG 2x50 MW PADA SISTEM 150 KV GORONTALO
Tanggal Upload: 04/06/2025
Penulis / NIM:
ABDUL RAHMAT PAKAYA / T2118014
Program Studi:
S1 Teknik Elektro
Kata Kunci:
nterkoneksi, stabilitas, sudut rotor, tegangan, frekuensi.
Abstrak:
PLTU Tanjung Karang adalah pembangkit listrik yang memiliki 2 unit trafo dengan
kapasitas masing-masing 75000 kVA dan 2 unit generator dengan daya terpasang
masing-masing 60 MW. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak
kestabilan transient pada system 150 kV Gorontalo. Penelitian ini menggunakan
aplikasi DigSilent 15.1 untuk simulasi stabilitas transient dengan memberikan
gangguan 3 fasa ke tanah dengan durasi gangguan selama 0.12 detik dari detik ke1 gangguan diberikan di system 150 kV Gorontalo. Hasil penelitian menunjukan
bahwa simulasi sebelum dan setelah interkoneksi, untuk sudut rotor, frekuensi dan
tegangan menunjukan sistem berhasil pulih. Waktu pemulihan sudut rotor generator
Anggrek 16,042 detik, generator Maleo 17,632 detik dan generator Molotabu
16,942 detik. Waktu pemulihan frekuensi generator Anggrek 13,702 detik,
generator Maleo 11,452 detik, generator Molotabu 15,712 detik. Waktu pemulihan
tegangan generator Anggrek 11,662 detik, generator Maleo 11,312 detik dan
generator Molotabu 15,712 detik. Sesudah interkoneksi, Waktu pemulihan sudut
rotor untuk generator Anggrek adalah 7,73 detik, generator Maleo 13,40 detik, generator Molotabu 12,95 detik dan generator Tanjung Karang 14,41 detik. Waktu pemulihan frekuensi generator Anggrek 11,05 detik, generator Maleo 8,57 detik, generator Molotabu 13,09 detik, dan generator Tanjung Karang 6,98 detik. Waktu pemulihan tegangan generator Anggrek 8,02 detik, generator Maleo 10,03 detik generator Molotabu 11,04 detik dan generator Tanjung Karang 8,05 detik.