Penelitian ini bertujuan(1) Untuk mengetahui bagaimanakah peran penyidik Polres Bone Bolango dalam penanganan tindak pidana korupsi pada pengelolaan keuangan desa. (2) Untuk mengetahui apakah faktor-faktor yang mempengaruhi peran penyidik Polres Bone Bolango dalam penanganan tindak pidana korupsi pada pengelolaan keuangan desa. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris. Tipe penelitian hukum empiris adalah penelitian terhadap penerapan aturan hukum dalam masyarakat.Lokasi penelitiannya adalah Unit Tindak Pidana Korupsi Polres Bone Bolango.. Adapun sampel pada penelitian ini terdiri dari 3 orang penyidik di Unit Tipikor Polres Bone Bolango. Hasil penelitian (1) Pengungkapan tindak pidana korupsi keuangan dana desa di wilayah hukum Polres Bone Bolango pada tahun 2018 dan 2019 berjumlah 3 kasus yang dinyatakan P21. Masih belum optimal bila dilihat dari jumlah laporan yang masuk, yakni tahun 2018 berjumlah 10 kasus dan pada tahun 2019 berjumlah 27 kasus. (2) faktor yang sangat mempengaruhi yakni faktor penegak hukum dan faktor Anggaran. Faktor penegak hukum yang minimbaik dari segi jumlah maupun tingkat pengetahuan tidaklah berbanding lurus dengan jumlah laporan kasus korupsi yang diterima oleh Polres Bone Bolango. Hal ini semakin diperparah dengan masih kurangnya anggaran yang disediakan dalam pengungkapan tindak pidana korupsi. Adapun yang dapat direkomendasi dari hasil penelitian ini (1)iharapkan Polres Bone Bolango menambah Sumber Daya Manusia (SDM) di Unit Tipikor Polres Bone Bolango, baik dari segi penambahan jumlah penyidik termasuk memberikan pelatihan dan sertifikasi di bidang tindak pidana korupsi. (2) diharapkan pemerintah agar kiranya menambah anggaran di Unit Tipikor Polres Bone Bolango sehingga pengungkapan tindak pidana korupsi dapat lebih dioptimalkan. Hal tersebut karena dengan anggaran yang ada masih belum berbanding lurus dengan banyaknya laporan yang diterima.