Adanya energi baru terbarukan (EBT) sangat memberikan dampak yang sangat besar untuk kelistrikan di Indonesia, walaupun pembangkitan energi baru terbarukan ini belum mampu menggeser pembangkit konvensional namun hadirnya alternatife ini bisa mengurangi pembangkit listrik yang berbahan bakar. di provinsi Gorontalo ada 2 pembangkit listrik tenaga surya, salah satu provinsi yang memiliki pembangkit listrik tenaga surya, salah satunya PLTS 2 mwp sumalata yang berada di desa motihelumo, kecamatan sumalata, kabupaten Gorontalo utara. Pembangkit listrik tenaga surya ini beroprasi sejak tahun 2015 sampai saat ini. Pada penelitian ini menggunakan metode analisis tekno-ekonomi untuk melakukan perencanaan sistem PLTS menggunakan baterai dan biaya investasi, jenis penelitian menggunakan terapan analisis yang artinya hasil dari penelitian ini dapat diterapkan pada pembangkit listrik tenaga surya. Perencanaan ini dilakukan agar PLTS 2 mwp sumalata dapat mensuplai atau mengirim beban pada malam hari, dengan menggunakan baterai 884 Unit merek komkam untuk mencapai kapasitas 1 Mwp (1.000.000) kwh yang dapat di suplay ke beban puncak. Adapun hasil perencanaan PLTS on-grid menggunakan baterai dalam kategori layak dengan performance ratio 81%. Total biaya investasi yang dibutuhkan dalam perencanaan ini yaitu Rp.3.020.095.000. dari harga baterai hingga biaya pemasangan instalasi baterai, dan untuk waktu pengembalian modal investasi pada PLTS 2 Mwp sumalata setelah menggunakan baterai, pada waktu 1 sampai 2 tahun setelah pembangkit listrik tenaga surya beroprasi.Software