PEMBINAAN NARAPIDANA REMAJA DI LAPAS KELAS II B KABUPATEN BOALEMO
Tanggal Upload: 30/05/2025
Penulis / NIM:
FATLINA USMAN PODUNGGE / H1116196
Program Studi:
S1 Ilmu Hukum
Kata Kunci:
Pembinaan, Narapidana, Remaja, Lapas, Boalemo
Abstrak:
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian Empiris. Yaitu penelitian yang menggali nilai-nilai fakta dilapangan atau dilokasi penelitian yang berasal dari perilaku manusia
Tujuan penelitian ini untuk (1).Untuk mengetahui proses pembinaan terhadap narapidana remaja di Lapas Kelas II B Boalemo (2).Untuk mengetahui Hambatan dalam pembinaan Narapidana Remaja di lapas kelas II B Boalemo
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa: (1). Bagaimanakah proses pembinaan terhadap narapidana remaja di Lapas Kelas II B Boalemo yaitu dengan cara Pembinaan Kepribadian dengan tujuan untuk Perbaikan Kualitas Hidup Napi Remaja sehingga anak remaja dari anak nakal menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa, dalam upaya ini dibutuhkan beberapa langkah yang tepat dan kongkrit dari semua pengambil kebijakan (2). Bagaimanakah Hambatan dalam pembinaan Narapidana Remaja di lapas kelas II B Boalemo yaitu Hambatan internal dalah hambatan yang bersumber dari dalam lapas itu sendiri seperti faktor pendiikan yang mana anak tidak mendapatkan pedidikan baik secar formal maupun informal yang memadai serta dan faktor Sifat Dan Kepribadian Anak yang memang sangat sulit untuk diubah dan hambatan yang kedua adalah Hambatan Eksternal yaitu bersumber dari sarana dan prasarana yang masih kurang memadai serta terbatasnya anggaran yang digunakan dalam membina dan medidik anak
Berdasarkan hasil penelitian tersebut direkomendasikan: (1). Dalam proses pembinaan anak remaja didalam lapas seharusnya pemerintah selalau mengedepankan nilai-nilai perbaikan kualitas hidup anak dari dalam lapas serta membentuk karakter dan skil anak untuk menyongsong masa depanya (2). Guna meninkatkan kualitas pembinaan anak remaja didalam lapas dibutuhkan sarana dan fasilitas yang memadai serta anggaran yang cukup sehingga disarankan agar kiranya menjadi priorotas dalam pembangunan