Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan work life balance terhadap stres kerja pegawai pada Kantor Bawaslu Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya beban kerja dan tantangan menjaga keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi yang dialami pegawai, khususnya pada masa tahapan pemilu yang penuh tekanan dan tenggat waktu ketat. Stres kerja yang berkelanjutan dapat menurunkan produktivitas, motivasi, serta kesehatan mental pegawai. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei. Responden berjumlah 37 pegawai, data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan diolah menggunakan SPSS versi 30 dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap stres kerja, sedangkan work life balance tidak berpengaruh signifikan terhadap stres kerja. Secara simultan, kedua variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap stres kerja pegawai. Temuan ini mengindikasikan bahwa stres kerja pegawai lebih banyak dipengaruhi faktor lain seperti tekanan waktu, struktur organisasi, dan kurangnya dukungan sosial. Oleh karena itu, manajemen Bawaslu perlu memperhatikan distribusi beban kerja, menambah sumber daya manusia, memperkuat dukungan psikososial, meningkatkan fleksibilitas kerja, serta menyediakan pelatihan manajemen stres agar stres kerja dapat diminimalisasi secara efektif.