SKRIPSI

File Icon

REPRESENTASI PENDIDIKAN DALAM TRADISI LISAN BA’ODE MASYARAKAT BANGGAI MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIKA SAUSSAURIAN

Tanggal Upload: 30/05/2025

Penulis / NIM:
WINDA J. ABANG / S2220003

Program Studi:
S1 Ilmu Komunikasi

Tahun Akademik:
2024

Kata Kunci:
representasi pendidikan, tradisi lisan, Ba‟ode, Semiotika, Banggai

Abstrak:

Tradisi lisan Ba‟ode masyarakat Banggai memiliki arti yang kuat dalam sejarah panjang masyarakat Banggai. Bagaimana makna dari tradisi lisan Ba‟ode dilihat dari ranah Pendidikan? Untuk memahami pemaknaan dari pesan yang didapat dalam tradisi lisan Ba‟ode masyarakat Banggai, diperlukan pendekatan ilmiah untuk menjelaskan makna tersebut, salah satunya melalui Semiotika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi pendidikan dalam tradisi lisan Ba‟ode masyarakat Banggai melalui pendekatan Semiotika Saussaurian.Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan analisis Semiotika Saussaurian. Fokus penelitian adalah penyingkapan makna pesan syair Ba‟ode dalam ranah pendidikan. Informan penelitian berasal dari tokoh adat, anggotapelantun Ba‟ode, dan beberapa anggota masyarakat yang diambil secara purposif.Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara takterstruktur, dan observasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks Ba’ode memiliki struktur semiotika yangkompleks, terdiri dari penanda dan petanda. Interpretasi petanda ini tidak hanya bersifat individual tetapi juga dipengaruhi oleh konteks budaya dan pengalaman pendengar. Sebagai contoh, "monondok" (baik dan bermanfaat) menjadi penanda untuk nilai-nilai moral dan karakter. Penanda-penanda ini membentuk pola dan hubungan tertentu di dalam teks, menciptakan struktur makna yang terorganisasi.Makna dari penanda "sikola" dapat beragam tergantung pada bagaimana pendengar memahami konsep pendidikan dalam konteks budaya mereka.Demikian pula kata, frasa, dan kalimat yang memuat makna pendidikan di keseluruhan Bao‟de yang dianalisis. Tradisi lisan Ba’ode dalam masyarakat Banggai tidak hanya sebagai manifestasi tradisi lisan, tetapi juga sebagai penjaga kekayaan budaya dan nilai pendidikan.
Berkas Lampiran
Unduh File