Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bentuk perlindungan hukum yangditerima oleh anak sebagai pelaku tindak pidana pencurian dalam prosespenyidikan di Polres Gorontalo Kota. Permasalahan yang timbul dari penelitianini adalah bagaimana bentuk perlindungan hukum sebagai anak sebagai pelakutindak pidana pencurian dalam proses penyidikan di Polres Gorontalo Kota sertakendala yang dialami penyidik dalam memberikan perlindungan hukum terhadapanak yang menjadi pelaku tindak pidana pencurian.Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode pendekatan yuridis empiris. Penelitian inimenggunakan cara pengumpulan data dengan meneliti data sekunder terlebihdahulu kemudian meneliti data primer. Penelitian ini menyimpulkan bahwa :Pertama, bentuk perlindungan hukum yang diterima anak adalah dalam prosespenangkapan anak tidak dibolehkan dengan menggunakan alat atau senjata ataudengan upaya paksa, dalam penahanan anak berhak mendapatkan perlindunganberupa sel tahanan yang berbeda dengan orang dewasa, identitas anak wajibdirahasiakan dan pada saat pemeriksaan anak berhak mendapatkan pendampingandari lembaga-lembaga terkait seperti P2TP2A dan Bapas. Perlindungan hukumyang paling mutlak adalah dilakukannya upaya diversi yang bertujuan mencapaiperdamaian. Kedua, kendala yang dialami penyidik adalah kurangnya saranaperlindungan anak, lambatnya pendampingan oleh lembaga terkait pada saatpemeriksaan dan status anak sebagai residivis menjadikan salah satu faktorpertimbangan pemberian pemberatan hukuman kepada pelaku anak.