Perkembangan pasar modal dan minat investasi di Indonesia menunjukkan tren positif, terutama di kalangan generasi milenial dan Gen Z. Didukung kemajuan teknologi dan peningkatan literasi keuangan, kelompok ini kini menjadi aktor utama dalam aktivitas investasi, baik di pasar modal maupun pada instrumen lain seperti emas digital. Namun, keputusan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh rasionalitas ekonomi, tetapi juga oleh faktor psikologis seperti herding (kecenderungan mengikuti mayoritas) dan overconfidence (kepercayaan diri berlebihan). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh herding dan overconfidence terhadap keputusan investasi, serta melihat apakah persepsi risiko dapat memoderasi hubungan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa herding memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan investasi, sedangkan overconfidence tidak berpengaruh secara signifikan. Persepsi risiko, meskipun menunjukkan arah hubungan yang memperkuat baik pada herding maupun overconfidence, tidak terbukti sebagai variabel moderasi yang signifikan. Temuan ini mencerminkan bahwa generasi muda cenderung mengambil keputusan investasi dengan mempertimbangkan tren pasar, namun tetap berhati-hati dan tidak sepenuhnya bergantung pada kepercayaan diri pribadi. Hal ini menunjukkan pentingnya edukasi keuangan yang lebih mendalam, tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari sisi psikologis investor