Dalam penelitian ini, sosialisasi merupakan hal penting dalam migrasi siaran TV analog ke TV digital. Hal itu dilandasi dengan adanya kebijakan pemerintah dalam pengaturan siaran TV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sosialisasi migrasi siaran TV analog ke TV digital sebagai inovasi penyiaran di Kota Gorontalo dalam perspektif difusi-inovasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan dalam berasal dari tiga lembaga utama yang berkaitan dengan migrasi siaran TV analog ke TV digital dan masyarakat sebagai informan tambahan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Everett Rogers. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sosialisasi yang digunakan adalah melalui lima aspek teori difusi-inovasi yang terdiri dari keunggulan relatif (TV digital dipastikan lebih unggul), kesesuaian(migrasi TV telah berproses dan diketahui oleh masyarakat), kerumitan(masyarakat dianggap memahami penerapan TV digital), ketercobaan (cocok diterapkan di wilayah kota Gorontalo dan daerah tanpa Blank Spot) dan keterlihatan (penerapan migrasi TV analog ke digital sesuai yang diharapkan pemerintah dan bernilai positif bagi masyarakat). Kelima aspek itu tampak dalamsosialisasi migrasi siaran TV analog ke TV digital sebagai inovasi penyiaran di Kota Gorontalo.