Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui bentuk penanganan penegakanhukum tindak pidana kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang tua terhadapanak (2) Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam penegakan hukumtindak pidana kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang tua terhadap anakBone Bolango.Jenis penelitian ini hukum empiris dan Lokasi penelitian ini diUnit PPA Polres Bone Bolango.Hasil penelitian menunjukkan (1) penegakanhukum melalui pemberian pidana yang dilakukan oleh Majelis Hakim padaterdakwa perbedaan kondisi korban anak bahwa Putusan Nomor280/Pid.Sus/2023/PN Gto, korban anak tidak mengalami kehamilan tetapi padaPada Perkara putusan 36/Pid.Sus/2024/PN Gto, terhadap Terdakwa Muhtar IhrajiAlias Moge dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) tahun karena korban anakmengalami kehamilan sebagai pengaplikasian dari teori pembalasan sebagaibentuk hukuman yang setimpal bagi diri terdakwa selaku pelaku kekerasaanseksual pada anak tiri. Pemberian Tindakan terhadap pelaku kekerasan seksualyang masih kerabat dekat korban sesuaidenganketentuanhukum yangberlaku. Perlindungan hukum bagi korban juga menjadi fokus, dengan memberikan pendampingan psikologis dan perlindungan fisik yang diaturdalamundang-undang perlindungan anak.(2) Adapun yang menjadi kendaladalam perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban kekerasan seksual diPolres Bone Bolango adalah sulitnya mencari bukti bahwa benar terjadinya tindakkekerasan seksual tersebut, minimnya pemahaman masyarakat dan penegak hukum dalam menangani dan melindungi hak-hak korban tindak pidana kekerasan seksual, minimnya anggota POLWAN unit PPA di Polres Bone Bolango, sertaketerbatasan anggaran.Rekomendasi penelitian ini adalah (1) untuk mencegahterjadinya kasus kekerasan seksual pada perempuan dan anak diharapkan kepadaPPA Polres Bone Bolango untuk lebih memaksimalkan dan menambah jumlah anggota bagian PPA Polwan.(2) Diharapkan kepada Pemerintah untuk menambah anggaran dana untuk menangani kasus korban kekerasan seksual.